Perangkat KBM

RPP 1 Lembar Kelas X Semester 2 Materi Ciri Morfologi Tumbuhan

Materi Kelas XI Semester 1

Sistem Sirkulasi Pada Manusia

Materi Kelas X Semester 2

Klasifikasi dan Peranan Tumbuhan (Plantae)

Minggu, 07 Juni 2020

SAGUSABLOG Lanjutan 41

Ikatan Guru Indonesia



    SAGUSABLOG (Satu Guru Satu Blog) adalah salah satu kegiatan workshop online yang diselenggarakan oleh SIM GP IGI (Sistem Informasi Manajemen Guru Pembelajar Ikatan Guru Indonesia). Pendaftaran peserta dipermudah karena terintegrasi langsung dengan sistem keanggotaan IGI. Berikut cara mendaftar dan mengikuti kegiatan Workshop Online SAGUSABLOG Kegiatan yang diselenggarakan Ikatan Guru Indonesia IGI melalui SIM Guru Pembelajar.

    Saat ini hari terakhir berlangsungnya workshop online SAGUSABLOG Lanjutan 41 yang diselenggarakan dari tanggal 2 s/d 8 Juni 2020 dengan diikuti oleh 400 peserta yang dituntun oleh mentor-mentor yang sabar dan telaten dalam menghadapi berbagai pertanyaan dan permasalahan yang dihadapi oleh peserta.

    Workshop online SAGUSABLOG Lanjutan ini dikhususkan untuk peserta yang telah lulus SAGUSABLOG Dasar. Materi yang akan dipelajari pada workshop ini, yaitu:

  1. Membuat blog guru dengan engine blogger (Modul 1)
  2. Mengganti template blog guru dengan template dari pihak ketiga (Modul 2)
  3. Mendesain Header Blog guru dengan Adobe Photoshop (Modul 3)
  4. Mengelola dan Menghias Blog (Modul 4)
  5. Membuat soal online di Google Drive (Modul 5)
  6.  Costum Domain dengan domain premium (Modul 6)
  7. Monetize Blog (Modul 7)
  8. SEO (Search Engine Optimization) (Modul 8)

        Akan disediakan Sertifikat digital (39 jam) sebagai pelengkap dalam kegiatan workshop ini. Sertifikat hanya bisa didownload setelah peserta bisa menunjukan hasil pekerjaannya, dan dinyatakan LULUS oleh mentor dikelasnya.

    Semoga kegiatan Workshop Online SAGUSABLOG Lanjutan ini bermanfaat dalam peningkatan kompetensi Guru Indonesia. Semakin banyak Guru Indonesia yang menuangkan berbagai materi dan informasi bermanfaat di Blog yang telah dibuatnya, serta internet tentunya akan semakin dipenuhi dengan hal-hal yang positif dan bermanfaat untuk dunia pendidikan.

Tahun 2020, Saatnya Guru Punya Blog Sendiri. Merdeka Belajar.

VIRUS (Ciri, Struktur, Replika, dan Peranan)

Pembelajaran Biologi Virus

Ciri-ciri Umum

  1. Berukuran sangat kecil, tidak dapat dilihat dengan mikroskop cahaya, lolos dari penyaring bakteri, ukuran 0.1-0.3 micrometer
  2. Karakteristik bentuk virus, macam = spherical (komplek), helix, rod or polyhedral, kadang memiliki ekor atau envelops (pelindung tambahan). Kebanyakan berbentuk polyhedral yang bertipe icosahedron tersusun dari 20 bentuk segitiga.
  3. Parasit Obliget, virus tidak memiliki alat untuk melakukan replikasi, untuk itu virus harus menginfeksi sel inang untuk melakukan replikasi. Setiap virus hanya dapat menginfeksi beberapa jenis sel dalam suatu spesies. hal ini menunjuk pada karakteristik inang suatu virus.
  4. Virus tidak memiliki alat dan bahan untuk menjalankan metabolisme.
  5. Virus hanya memiliki satu tipe asam nukleat saja. Virus mengandung salah satu dari DNA atau RNA (tidak pernah keduanya) dalam materi genetiknya. Asam nukleatnya bias dalam bentuk untai tunggal atau untai ganda.
  6. Berbeda dengan sel, virus tidak menglami pertambahan massa dan ukuran.

Ciri-ciri Khusus

  1. Virus pada penyakit Mosaik tembakau (TMV); memiliki kapsid helix dengan bentuk keseluruhan seperti batang yang kaku.
  2. Adenovirus; memiliki kapsid polyhedral dengan tanduk glikoprotein pada setiap puncak.
  3. Virus influenza/ Virus Corona; memiliki selubung luar yang dilengkapi oleh tanduk glikoprotein, genomnya terdiri dari delapan molekul RNA yang masing-masing terbungks di dalam sebuah kapsid helix.
  4. Bakteriofage; merupakan virus yang menginfeksi bakteri, fage T genap seperti T4 memiliki sebuah kapsid yang komplek terusun dari kepala polyhedral dan sebuah perlengkapan ekor, DNA disimpan di kepala dan bagian ekor berfungsi dalam penginjeksian DNA ke dalam bakteri.
Struktur Virus

REPLIKASI VIRUS

    Virus memerlukan lingkungan sel yang hidup. Virus hanya dapat berkembang biak (bereplikasi) pada medium yang hidup (embrio, jaringan hewan, jaringan tumbuhan). Karena virus tidak memiliki sistem enzim dan tidak dapat bermetabolisme, maka virus tidak dapat melakukan reproduksi sendiri. Untuk berkembangbiak mereka harus menginfeksi sel inang. Ada dua macam cara menginfeksi virus yaitu fase litik dan fase lisogenetik. Berikut akan diuraikan kedua macam daur hidup virus terutama penginfeksi bakteri dan fage.

  • Daur litik, virus akan menghancurkan sel hospes setelah berhasil melakukan replikasi. Adapun tahapanya sebagai berikut:

    • Fase adsorbsi
Fase adsorbsi ditandai dengan melekatnya ekor virus pada dinding sel bakteri. Virus menempel hanya pada tempat-tempat khusus, yakni pad permukaan dinding sel bakteri yang memiliki protein khusus yang dapat ditempeli protein virus. Menempelnya virus pada protein diding sel bakteri itu sangat khas, mirip kunci dan gembok. Virus dapat menempel pada sel-sel tertentu yang diinginkan karena memiliki reseptor pada ujung-ujung serabut ekor. Setelah menempel, virus mengeluarkan enzim lisozim (enzim penghancur) sehingga terbentuk lubang pada dinding bakteri dan sel inang.
    • Fase injeksi
Setelah terbentuk lubang, kapsid virus berkontraksi untuk memompa asam nukleatnya (DNA dan RNA) masuk kedalam sel. Jadi, kapsid virus tetap berada diluar sel bakteri. Jika telah kosong, kapsid lepas dan tidak berfungsi lagi.
    • Fase sintesis
Virus tidak memiliki “mesin” biosintetik sendiri. Virus akan menggunakan mesin biosintetik inang (misalnya bakteri) untuk melakukan kehidupanya. Karena itu, pengendali biosintetik bakteri yakni DNA bakteri, harus dihancur-hancurkan. Untuk itu DNA virus memproduksi enzim penghancur. Enzim penghancur akan menghancurkan DNA bakteri tapi tidak menghancurkan DNA virus. Dengan demikian bakteri tidak mampu mengendalikan mesin biosintetik sendiri.

DNA virus sangat berperan, DNA virus mengambil alih kendali kehidupan. DNA virus mereplikasikan diri berulangkali dengan jalan menkopi diri membentuk DNA virus dengan jumlah banyak. Selanjutnya DNA virus tersebut melakuakn sintesis protein virus yang akan dijadikan kapsid dengan menggunakn ribosom bakteri dan enzim-enzim bakteri. Jelasnya, didalam sel bakteri yang tidak berdaya itu disintesis DNA virus dan protein yang akan dijadikan sebagai kapsid virus, dalam kendali DNA virus.
    • Fase perakitan
Kapsid yang disintesis mula-mula terpisah-pisah antara bagian kepala, ekor, dan serabut ekor. Bagian-bagian kapsid itu dirakit menjadi menjadi kapsid virus yang utuh, kemudian DNA virus masuk didalamnya. Kini terbentuklah tubuh virus yang utuh. Jumlah virus yang tebentuk 100-200 buah.
    • Fase litik
Ketika perakitan virus selesai, virus telah memproduksi enzim lisozim lagi, yakni enzim penghancur yang akan menghancurkan dinding sel bakteri. Dinding sel bakteri hancur, dinding sel bakterimengalami lisis (pecah), dan virus-virus baru akan keluar untuk mencari inang yang lain. Fase ini merupakan fase lisisnya sel bakteri namun bagi virus merupakan fase penghamburan virus.

Penelitian pada fag yang menyerang bakteri Esherichia coli menunjukkan bahwa ada virus yang mengakibatkan bakteri mengalami lisis dan ada yang tidak. Virus T4 mengakibatkan bakteri mengalami lisis dan karenanya daur hidup virus tersebut disebut sebagai daur litik.

  • Daur lisogenik, virus tidak menghancurkan sel bakteri.

    • Fase adsorbsi
Uraian yang sama dengan fase litik
    • Fase injeksi
Uraian yang sama dengan fase litik
    • Fase penggabungan
Ketika memasuki fase injeksi, DNA virus masuk kedalam tubuh bakteri. Selanjutnya, DNA bakteri atau melakukan penggabungan. DNA bakteri berbentuk silkuler, yakni seperti kalung yang tidak berujung dan berpangkal. DNA tersebut berupa benang ganda yang terpilin. Mula-mula DNA bakteri putus, kemudian DNA virus menggabungkan diri diantara benang yang putus tersebut, dan akhirnya membentuk DNA sikuler baru yang telah disisipi DNA virus. Dengan kata lain, didalam DNA bakteri terknadung DNA genetik Virus.

    •  Fase pembelahan
Dalam keadaan tersebut itu, DNA virus tidak aktif, yang dikenal sebagai profag. Karena DNA virus menjadi satu dengan DNA bakteri, maka jika DNA bakteri melakukan replikasi, profag juga ikut melakukan replikasi. Misalnya saja jika bakteri akan membelah diri, DNA menhkopi diri dengan proses replikasi. Dengan proses replikasi. Dengan demikian profag juga ikut terkopi. Terbentuklah dua sel bakteri sebagai hasil pembelahan dan didalm setiap sel anak bakteri tekandung profag yang identik. Demikian seterusnya hingga proses pembelahan bakteri berlangsung berulangkali sehingga setiap sel bakteri yang terbentuk didalam terkadung profag. Dengan demikian jumlah profag mengikuti jumlah sel bakteri yang ditumpanginya.

    • Fase sintesis
Karena radiasi atau pengaruh zat kimia tertentu profag taktif. Profag tersebut memisahkan diri dari DNA bakteri, kemudian menghanacurkan DNA bakteri. Selanjutnya, DNA virus mengadakan sintesis yakni mensintesis protein untuk digunakan sebagi kapsid bagi virus-virus baru dan juga melakukan replikasi DNA sehingga DNA virus menjadi banyak.

    • Fase perakitan
Kapsid-kapsid dirakit menjadi kapsid virus yang utuh, yang berfungsi sebagai selubang virus. Kapsid yang terbentuk mencapai 100-200 kapsid baru. Selanjutnya DNA hasil replikasi masuk ke dalamnya guna membentuk virus yang baru.

    • Fase litik
Setelah terbetuk virus-virus baru terjadilah lisis sel bakteri (uraian sama dengan daur litik). Virus-virus yang terbentuk berhamburan keluar sel bakteri guna menyerang bakteri baru. Dalam daur selanjutnya virus dapat mengalami daur litik atau daur lisogenik.



PERAN VIRUS

Pada umumnya, virus dapat menyebabkan penyakit pada makhluk hidup, namun virus juga memiliki manfaat bagi manusia. Virus yang merugikan diantaranya terjadi pada manusia, hewan dan tumbuhan.

  1. Beberapa penyakit pada manusia yang disebabkan oleh virus antara lain, covid-19, gondongan, herpes, cacar air varisela-zoster, influenza, AIDS, flu burung, dan lain-lain.
  2. Penyakit pada hewan yang disebabkan oleh virus antara lain, rabies, penyakit mulut dan kaki, tetelo, dan lain-lain.
  3. Penyakit pada tumbuhan yang disebabkan oleh virus antara lain, tungro, mosaic, TYLCV, dan lain-lain.
Usaha pencegahan terhadap inveksi virus dapat dilakukan degan cara pemberian vaksin, sedangkan pengobatannya dengan cara pemberian interveron dan kemoterapi.

Bawang Dayak/ Bawang Hutan/ Bawang Tiwai Segar dan Rajang Kering



    Tanaman herbal hasil budidaya kami dan kami proses hingga menjadi rajangan kering sehingga awet dan mepermudah dalam mengkonsumsinya. Tinggal diseduh dengan air panas seperti membuat teh.

    Kandungan senyawa aktif dalam tanaman ini sangat lengkap sehingga banyak sekali khasiatnya. Senyawa aktif tersebut seperti flafonoid, glikosida, alkaloid, fenolik, steroid, saponin, dan tanin. Dimana salah satu khasiat dari senyawa tersebut yaitu sebagai antikanker, anti inflamasi, antivirus, penangkap radikal bebas, dan memperbaiki fungsi ginjal sehingga dapat meningkatkan vitalitas pria.

    Sudah banyak testimoni  yang mengakui keampuhannya seperti penderita diabetes, mioma, asam urat, hingga jantung koroner yang mengaku berangsur-angsur berkurang penyakitnya bahkan ada yang sudah sembuh. Sampai saat ini juga tidak ditemukan efek samping dari mengkonsumsi bawang dayak

    • Harga bawang dayak segar:
      Rp. 60.000/ kg (Pembelian di atas 4 kg gratis 1 kg)
    • Harga bawang dayak rajang kering:
      Rp. 75.000/ kemasan 500 gr Pembelian di atas 4 kemasan gratis 1 kemasan)

Yuks segera dipesan!

Pesan, hubungi Contact Person di bawah ini:
HP/ WA : 081244058907
atau klik disini

Hasil Tes Tertulis Kelas X Ruang Lingkup dan Cabang Ilmu Biologi

Berikut ini adalah hasil dari tes tertulis dari Ruang Lingkup Cabang Ilmu Biologi.

Tes Tertulis Kelas X Ruang Lingkup dan Cabang Ilmu Biologi

Silahkan mengerjakan soal-soal berikut!

Hasil Soal Tes Evaluasi Kelas XII Bioteknologi

Berikut ini adalah hasil dari Tes Evaluasi Kelas XII Bioteknologi.

Soal Tes Evaluasi Kelas XII Bioteknologi

Silahkan anda mengerjakan soal-soal berikut!