Perangkat KBM

RPP 1 Lembar Kelas X Semester 2 Materi Ciri Morfologi Tumbuhan

Materi Kelas XI Semester 1

Sistem Sirkulasi Pada Manusia

Materi Kelas X Semester 2

Klasifikasi dan Peranan Tumbuhan (Plantae)

Minggu, 07 Juni 2020

SAGUSABLOG Lanjutan 41

Ikatan Guru Indonesia



    SAGUSABLOG (Satu Guru Satu Blog) adalah salah satu kegiatan workshop online yang diselenggarakan oleh SIM GP IGI (Sistem Informasi Manajemen Guru Pembelajar Ikatan Guru Indonesia). Pendaftaran peserta dipermudah karena terintegrasi langsung dengan sistem keanggotaan IGI. Berikut cara mendaftar dan mengikuti kegiatan Workshop Online SAGUSABLOG Kegiatan yang diselenggarakan Ikatan Guru Indonesia IGI melalui SIM Guru Pembelajar.

    Saat ini hari terakhir berlangsungnya workshop online SAGUSABLOG Lanjutan 41 yang diselenggarakan dari tanggal 2 s/d 8 Juni 2020 dengan diikuti oleh 400 peserta yang dituntun oleh mentor-mentor yang sabar dan telaten dalam menghadapi berbagai pertanyaan dan permasalahan yang dihadapi oleh peserta.

    Workshop online SAGUSABLOG Lanjutan ini dikhususkan untuk peserta yang telah lulus SAGUSABLOG Dasar. Materi yang akan dipelajari pada workshop ini, yaitu:

  1. Membuat blog guru dengan engine blogger (Modul 1)
  2. Mengganti template blog guru dengan template dari pihak ketiga (Modul 2)
  3. Mendesain Header Blog guru dengan Adobe Photoshop (Modul 3)
  4. Mengelola dan Menghias Blog (Modul 4)
  5. Membuat soal online di Google Drive (Modul 5)
  6.  Costum Domain dengan domain premium (Modul 6)
  7. Monetize Blog (Modul 7)
  8. SEO (Search Engine Optimization) (Modul 8)

        Akan disediakan Sertifikat digital (39 jam) sebagai pelengkap dalam kegiatan workshop ini. Sertifikat hanya bisa didownload setelah peserta bisa menunjukan hasil pekerjaannya, dan dinyatakan LULUS oleh mentor dikelasnya.

    Semoga kegiatan Workshop Online SAGUSABLOG Lanjutan ini bermanfaat dalam peningkatan kompetensi Guru Indonesia. Semakin banyak Guru Indonesia yang menuangkan berbagai materi dan informasi bermanfaat di Blog yang telah dibuatnya, serta internet tentunya akan semakin dipenuhi dengan hal-hal yang positif dan bermanfaat untuk dunia pendidikan.

Tahun 2020, Saatnya Guru Punya Blog Sendiri. Merdeka Belajar.

VIRUS (Ciri, Struktur, Replika, dan Peranan)

Pembelajaran Biologi Virus

Ciri-ciri Umum

  1. Berukuran sangat kecil, tidak dapat dilihat dengan mikroskop cahaya, lolos dari penyaring bakteri, ukuran 0.1-0.3 micrometer
  2. Karakteristik bentuk virus, macam = spherical (komplek), helix, rod or polyhedral, kadang memiliki ekor atau envelops (pelindung tambahan). Kebanyakan berbentuk polyhedral yang bertipe icosahedron tersusun dari 20 bentuk segitiga.
  3. Parasit Obliget, virus tidak memiliki alat untuk melakukan replikasi, untuk itu virus harus menginfeksi sel inang untuk melakukan replikasi. Setiap virus hanya dapat menginfeksi beberapa jenis sel dalam suatu spesies. hal ini menunjuk pada karakteristik inang suatu virus.
  4. Virus tidak memiliki alat dan bahan untuk menjalankan metabolisme.
  5. Virus hanya memiliki satu tipe asam nukleat saja. Virus mengandung salah satu dari DNA atau RNA (tidak pernah keduanya) dalam materi genetiknya. Asam nukleatnya bias dalam bentuk untai tunggal atau untai ganda.
  6. Berbeda dengan sel, virus tidak menglami pertambahan massa dan ukuran.

Ciri-ciri Khusus

  1. Virus pada penyakit Mosaik tembakau (TMV); memiliki kapsid helix dengan bentuk keseluruhan seperti batang yang kaku.
  2. Adenovirus; memiliki kapsid polyhedral dengan tanduk glikoprotein pada setiap puncak.
  3. Virus influenza/ Virus Corona; memiliki selubung luar yang dilengkapi oleh tanduk glikoprotein, genomnya terdiri dari delapan molekul RNA yang masing-masing terbungks di dalam sebuah kapsid helix.
  4. Bakteriofage; merupakan virus yang menginfeksi bakteri, fage T genap seperti T4 memiliki sebuah kapsid yang komplek terusun dari kepala polyhedral dan sebuah perlengkapan ekor, DNA disimpan di kepala dan bagian ekor berfungsi dalam penginjeksian DNA ke dalam bakteri.
Struktur Virus

REPLIKASI VIRUS

    Virus memerlukan lingkungan sel yang hidup. Virus hanya dapat berkembang biak (bereplikasi) pada medium yang hidup (embrio, jaringan hewan, jaringan tumbuhan). Karena virus tidak memiliki sistem enzim dan tidak dapat bermetabolisme, maka virus tidak dapat melakukan reproduksi sendiri. Untuk berkembangbiak mereka harus menginfeksi sel inang. Ada dua macam cara menginfeksi virus yaitu fase litik dan fase lisogenetik. Berikut akan diuraikan kedua macam daur hidup virus terutama penginfeksi bakteri dan fage.

  • Daur litik, virus akan menghancurkan sel hospes setelah berhasil melakukan replikasi. Adapun tahapanya sebagai berikut:

    • Fase adsorbsi
Fase adsorbsi ditandai dengan melekatnya ekor virus pada dinding sel bakteri. Virus menempel hanya pada tempat-tempat khusus, yakni pad permukaan dinding sel bakteri yang memiliki protein khusus yang dapat ditempeli protein virus. Menempelnya virus pada protein diding sel bakteri itu sangat khas, mirip kunci dan gembok. Virus dapat menempel pada sel-sel tertentu yang diinginkan karena memiliki reseptor pada ujung-ujung serabut ekor. Setelah menempel, virus mengeluarkan enzim lisozim (enzim penghancur) sehingga terbentuk lubang pada dinding bakteri dan sel inang.
    • Fase injeksi
Setelah terbentuk lubang, kapsid virus berkontraksi untuk memompa asam nukleatnya (DNA dan RNA) masuk kedalam sel. Jadi, kapsid virus tetap berada diluar sel bakteri. Jika telah kosong, kapsid lepas dan tidak berfungsi lagi.
    • Fase sintesis
Virus tidak memiliki “mesin” biosintetik sendiri. Virus akan menggunakan mesin biosintetik inang (misalnya bakteri) untuk melakukan kehidupanya. Karena itu, pengendali biosintetik bakteri yakni DNA bakteri, harus dihancur-hancurkan. Untuk itu DNA virus memproduksi enzim penghancur. Enzim penghancur akan menghancurkan DNA bakteri tapi tidak menghancurkan DNA virus. Dengan demikian bakteri tidak mampu mengendalikan mesin biosintetik sendiri.

DNA virus sangat berperan, DNA virus mengambil alih kendali kehidupan. DNA virus mereplikasikan diri berulangkali dengan jalan menkopi diri membentuk DNA virus dengan jumlah banyak. Selanjutnya DNA virus tersebut melakuakn sintesis protein virus yang akan dijadikan kapsid dengan menggunakn ribosom bakteri dan enzim-enzim bakteri. Jelasnya, didalam sel bakteri yang tidak berdaya itu disintesis DNA virus dan protein yang akan dijadikan sebagai kapsid virus, dalam kendali DNA virus.
    • Fase perakitan
Kapsid yang disintesis mula-mula terpisah-pisah antara bagian kepala, ekor, dan serabut ekor. Bagian-bagian kapsid itu dirakit menjadi menjadi kapsid virus yang utuh, kemudian DNA virus masuk didalamnya. Kini terbentuklah tubuh virus yang utuh. Jumlah virus yang tebentuk 100-200 buah.
    • Fase litik
Ketika perakitan virus selesai, virus telah memproduksi enzim lisozim lagi, yakni enzim penghancur yang akan menghancurkan dinding sel bakteri. Dinding sel bakteri hancur, dinding sel bakterimengalami lisis (pecah), dan virus-virus baru akan keluar untuk mencari inang yang lain. Fase ini merupakan fase lisisnya sel bakteri namun bagi virus merupakan fase penghamburan virus.

Penelitian pada fag yang menyerang bakteri Esherichia coli menunjukkan bahwa ada virus yang mengakibatkan bakteri mengalami lisis dan ada yang tidak. Virus T4 mengakibatkan bakteri mengalami lisis dan karenanya daur hidup virus tersebut disebut sebagai daur litik.

  • Daur lisogenik, virus tidak menghancurkan sel bakteri.

    • Fase adsorbsi
Uraian yang sama dengan fase litik
    • Fase injeksi
Uraian yang sama dengan fase litik
    • Fase penggabungan
Ketika memasuki fase injeksi, DNA virus masuk kedalam tubuh bakteri. Selanjutnya, DNA bakteri atau melakukan penggabungan. DNA bakteri berbentuk silkuler, yakni seperti kalung yang tidak berujung dan berpangkal. DNA tersebut berupa benang ganda yang terpilin. Mula-mula DNA bakteri putus, kemudian DNA virus menggabungkan diri diantara benang yang putus tersebut, dan akhirnya membentuk DNA sikuler baru yang telah disisipi DNA virus. Dengan kata lain, didalam DNA bakteri terknadung DNA genetik Virus.

    •  Fase pembelahan
Dalam keadaan tersebut itu, DNA virus tidak aktif, yang dikenal sebagai profag. Karena DNA virus menjadi satu dengan DNA bakteri, maka jika DNA bakteri melakukan replikasi, profag juga ikut melakukan replikasi. Misalnya saja jika bakteri akan membelah diri, DNA menhkopi diri dengan proses replikasi. Dengan proses replikasi. Dengan demikian profag juga ikut terkopi. Terbentuklah dua sel bakteri sebagai hasil pembelahan dan didalm setiap sel anak bakteri tekandung profag yang identik. Demikian seterusnya hingga proses pembelahan bakteri berlangsung berulangkali sehingga setiap sel bakteri yang terbentuk didalam terkadung profag. Dengan demikian jumlah profag mengikuti jumlah sel bakteri yang ditumpanginya.

    • Fase sintesis
Karena radiasi atau pengaruh zat kimia tertentu profag taktif. Profag tersebut memisahkan diri dari DNA bakteri, kemudian menghanacurkan DNA bakteri. Selanjutnya, DNA virus mengadakan sintesis yakni mensintesis protein untuk digunakan sebagi kapsid bagi virus-virus baru dan juga melakukan replikasi DNA sehingga DNA virus menjadi banyak.

    • Fase perakitan
Kapsid-kapsid dirakit menjadi kapsid virus yang utuh, yang berfungsi sebagai selubang virus. Kapsid yang terbentuk mencapai 100-200 kapsid baru. Selanjutnya DNA hasil replikasi masuk ke dalamnya guna membentuk virus yang baru.

    • Fase litik
Setelah terbetuk virus-virus baru terjadilah lisis sel bakteri (uraian sama dengan daur litik). Virus-virus yang terbentuk berhamburan keluar sel bakteri guna menyerang bakteri baru. Dalam daur selanjutnya virus dapat mengalami daur litik atau daur lisogenik.



PERAN VIRUS

Pada umumnya, virus dapat menyebabkan penyakit pada makhluk hidup, namun virus juga memiliki manfaat bagi manusia. Virus yang merugikan diantaranya terjadi pada manusia, hewan dan tumbuhan.

  1. Beberapa penyakit pada manusia yang disebabkan oleh virus antara lain, covid-19, gondongan, herpes, cacar air varisela-zoster, influenza, AIDS, flu burung, dan lain-lain.
  2. Penyakit pada hewan yang disebabkan oleh virus antara lain, rabies, penyakit mulut dan kaki, tetelo, dan lain-lain.
  3. Penyakit pada tumbuhan yang disebabkan oleh virus antara lain, tungro, mosaic, TYLCV, dan lain-lain.
Usaha pencegahan terhadap inveksi virus dapat dilakukan degan cara pemberian vaksin, sedangkan pengobatannya dengan cara pemberian interveron dan kemoterapi.

Bawang Dayak/ Bawang Hutan/ Bawang Tiwai Segar dan Rajang Kering



    Tanaman herbal hasil budidaya kami dan kami proses hingga menjadi rajangan kering sehingga awet dan mepermudah dalam mengkonsumsinya. Tinggal diseduh dengan air panas seperti membuat teh.

    Kandungan senyawa aktif dalam tanaman ini sangat lengkap sehingga banyak sekali khasiatnya. Senyawa aktif tersebut seperti flafonoid, glikosida, alkaloid, fenolik, steroid, saponin, dan tanin. Dimana salah satu khasiat dari senyawa tersebut yaitu sebagai antikanker, anti inflamasi, antivirus, penangkap radikal bebas, dan memperbaiki fungsi ginjal sehingga dapat meningkatkan vitalitas pria.

    Sudah banyak testimoni  yang mengakui keampuhannya seperti penderita diabetes, mioma, asam urat, hingga jantung koroner yang mengaku berangsur-angsur berkurang penyakitnya bahkan ada yang sudah sembuh. Sampai saat ini juga tidak ditemukan efek samping dari mengkonsumsi bawang dayak

    • Harga bawang dayak segar:
      Rp. 60.000/ kg (Pembelian di atas 4 kg gratis 1 kg)
    • Harga bawang dayak rajang kering:
      Rp. 75.000/ kemasan 500 gr Pembelian di atas 4 kemasan gratis 1 kemasan)

Yuks segera dipesan!

Pesan, hubungi Contact Person di bawah ini:
HP/ WA : 081244058907
atau klik disini

Hasil Tes Tertulis Kelas X Ruang Lingkup dan Cabang Ilmu Biologi

Berikut ini adalah hasil dari tes tertulis dari Ruang Lingkup Cabang Ilmu Biologi.

Tes Tertulis Kelas X Ruang Lingkup dan Cabang Ilmu Biologi

Silahkan mengerjakan soal-soal berikut!

Hasil Soal Tes Evaluasi Kelas XII Bioteknologi

Berikut ini adalah hasil dari Tes Evaluasi Kelas XII Bioteknologi.

Soal Tes Evaluasi Kelas XII Bioteknologi

Silahkan anda mengerjakan soal-soal berikut!

Sabtu, 06 Juni 2020

RPP 1 Lembar Biologi SMA Kelas XI Semester 1 Materi Struktur dan Fungsi Tulang


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Nama Sekolah     : SMA ............................
Mata Pelajaran    : BIOLOGI
Kelas/Semester  : XI/1
Materi Pokok       :
Alokasi Waktu     : 2 x 45 menit (10 x pertemuan)


A. Tujuan Pembelajaran
  • Peserta didik dapat mendeskripsikan struktur dan sifat tulang.
  • Peserta didik dapat menyebutkan fungsi tulang bagi manusia.
  • Peserta didik dapat mendeskripsikan macam-macam tulang berdasarkan struktur dan matriksnya.
  • Peserta didik dapat menjelaskan proses pembentukan tulang (osifikasi).
  • Peserta didik dapat menyebutkan macam tulang penyusun kerangka manusia.
  • Peserta didik dapat mendeskripsikan macam-macam persendian pada manusia.

B. Langkah-Langkah Pembelajaran
  • Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa bersama peserta didik.
  • Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
  • Guru memberikan beberapa pertanyaan untuk memotivasi peserta didik: Mengapa manusia dapat bergerak ? dan Apakah yang menyebabkan terjadinya gerak ?
  • Guru membagi peserta didik dalam kelompok kecil.
  • Guru embagi LKPD dan menjelaskan cara kerja.
  • Guru meminta peserta didik bekerja sama dalam kelompok mengerjakan LKPD mengidentifikasi tulang, otot dan sendi dari berbagai sumber belajar.
  • Tiga kelompok secara bergantian mempresentasikan hasil diskusi kelompok didepan kelas.
  • Kelompok yang lain menanggapi hasil presentasi.
  • Kelompok kerja melengkapi atau memperbaiki kekurangan-kekurangan hasil kerja kelompok dengan saran kelompok lain dan masukan guru.
  • Peserta didik menyimpulkan tulang, otot dan sendi dengan bimbingan guru.

C. Penilaian
Hasil belajar, berupa:
  1. Kuis isian singkat
  2. Laporan kegiatan
  3. Performans

…………….., …. …………….. 20
Mengetahui,
Kepala ………………………………                           Guru Bidang Studi






………………………………..                                   …………………………………

MATERI GENETIK

KROMOSOM DAN GEN


A.   KROMOSOM
Kromosom adalah suatu struktur makromolekul yang berisi DNA di mana informasi genetik dalam sel disimpan. Kata kromosom berasal dari kata khroma yang berarti warna dan soma yang berarti badan Kromosom terdiri atas dua bagian, yaitu sentromer / kinekthor yang merupakan pusat kromosom berbentuk bulat dan lengan kromosom yang mengandung kromonema & gen berjumlah dua buah (sepasang)(Godam, 2008). Kromosom adalah pembawa gen yang terdapat di dalam inti sel (nukleus). Kromosom terdiri dari DNA, RNA (asam ribo nukleat) dan protein. Kromosom homolog (2n) adalah kromosom yang terdapat berpasangan dan memiliki struktur dan komposisi yang sama. sel yang memiliki 2n kromosom (kromosom homolog) disebut sel diploid. Bila tidak berpasangan kromosom diberi simbol n kromosom. Sel dengan n kromosom adalah sel haploid, misalnya sel kelamin jantan saja atau sel kelamin betina saja.

  • Bentuk kromosom berbeda-beda, tergantung pada species, namun bentuk kromosom tetap untuk setiap spesies
  • Ukuran: p = 0,2-50mm, F = 0,2-20mm
  • Lengan: satu atau dua; sama panjang atau tidak sama panjang; bentuk simetris atau tidak simetris
  • Kromomer adalah struktur berbentuk manik-manik yang merupakan akumulasi materi kromatin.
  • Sentromer adalah daerah lekukan (kontriksi) disekitar daerah pertengahan kromosom, dimana juga dijumpai kinetokor.
  • Kinetokor adalah daerah tempat perlekatan benang-benang spindel dan tempat melekatnya lengan kromosom.
  • Telomer adalah daerah terujung kromosom fungsinya menjaga stabilitas bagian ujung kromosom agar DNA tidak terurai.
  • Satelit adalah bagian kromosom yang berbentuk bulatan dan terletak di ujung lengan kromatid.

Berdasarkan tipenya, kromosom dibagi menjadi dua:

a. Autosom (Kromosom Tubuh)
Autosom adalah kromosom tubuh dan tidak menentukan jenis kelamin. Autosom ini mempunyai bentuk pasangan antara jantan dan betina, dan memiliki jumlah n – 1 atau 2n – 2 dengan sifatnya diploid. Autosom biasanya disimbolkan dengan A.

b. Gonosom (Kromosom Seks)
Gonosom adalah kromosom seks yang dapat menentukan jenis kelamin. Gonosom ini mempunyai bentuk pasangan

Macam, Tipe dan Jenis Kromosom Berdasarkan Sentromernya

Pembagian Kromosom berdasarkan letak sentromernya, kromosom dibagi menjadi empat, yaitu sebagai berikut.

a. Kromosom Telosentrik

Telosentrik ini memiliki ciri-ciri yaitu memiliki lengan hanya satu, memiliki bentuk seperti batang, dan letak sentromernya berada di ujung. Semua kromosom tikus adalah telosentrik, pada manusia, kromosom seks Y adalah telosentrik.

b. Kromosom Metasentrik

Metasentrik ini memiliki ciri-ciri yaitu mempunyai dua lengan yang sama panjang, dan letak sentromer berada di tengah memiliki bentuk seperti huruf V.

c. Kromosom Akrosentrik

Akrosentrik memiliki ciri-ciri yaitu mempunyai dua lengan yang tidak sama panjang, letak sentromernya dekat ujung, dan memiliki bentuk seperti huruf J.

d. Kromosom Submetasentrik

Kedua lengan hampir sama panjang, letak sentromer hampir di tengah, memiliki bentuk seperti huruf L. Untuk memperjelas keempat struktur di atas dapat dilihat Gambar
 
Macam-macam Kromosom menurut Letak Sentromernya

Kariotipe kromosom tubuh manusia



B. GEN

Gen adalah bagian kromosom atau salah satu kesatuan kimia (DNA) dalam kromosom, yaitu dalam lokus yang mengendalikan ciri genetis suatu makhluk hidup. Gen diwariskan oleh satu individu kepada keturunannya melalui suatu proses reproduksi. Dengan demikian, informasi yang menjaga keutuhan bentuk dan fungsi kehidupan suatu organisme dapat terjaga. Gen terdapat berpasangan dalam satu lokus pada kromosom homolog. masing-masing gen dalam pasangan itu disebut alel. Kedua alel dapat membawa ciri sifat yang sama atau berbeda, misalnya sifat tangkai panjang dan tangkai pendek (Desrizal, 2012).

Pengertian Gen (gene) itu sendiri adalah unit dasar dari hereditas, yang terletak pada kromosom (chromosome), yaitu suatu struktur yang bentuknya seperti tongkat dan terletak ditengah-tengah (nucleus) setiap sel tubuh. GEN merupakan “substansi hereditas” yang terletak di dalam kromosom, yang memilik sifat-sifat: Sebagai materi tersendiri yang terdapat dalam kromosom, Mengandung informasi genetika dan Dapat menduplikasikan diri pada peristiwa pembelahan sel.

Struktur Gen


Sifat Gen

Gen-gen yang menampakkan senyawa kimia sebagai substansi hereditas mempunyai sifat-sifat sebagai berikut.
  1. Sebagai zarah tersendiri yang terdapat dalam kromosom.
  2. Mengandung informasi genetik.
  3. Dapat menduplikasi diri saat terjadi pembelahan sel.
  4. Mempunyai tugas khusus sesuai fungsinya.
  5. Kerjanya ditentukan oleh susunan kombinasi basa nitrogennya.

Fungsi Gen

Gen merupakan substansi hereditas yang memiliki fungsi seperti berikut.

1. Menyampaikan informasi genetika dari generasi ke generasi.

2. Mengontrol dan mengatur metabolisme dan perkembangan tubuh.
    Proses reaksi kimia dalam tubuh dapat terjadi secara berurutan. Pada setiap tahap reaksinya diperlukan enzim. Pembentukan dan pengontrolan kerja enzim tersebut dilakukan oleh gen. Pada proses perkembangan yang memerlukan hormon juga diatur oleh gen.

3. Menentukan sifat-sifat pada keturunannya. Seperti dicontohkan pada fakta di depan.  
    Sifat-sifat tersebut dapat berupa warna kulit, bentuk rambut, bentuk badan, dan lain-
    lain.
    DNA dalam setiap kromosom membentuk beberapa gen. DNA juga mengandung urutan besar yang tidak kode untuk setiap protein dan fungsi mereka tidak diketahui. Gen dari daerah pengkode mengkodekan instruksi yang memungkinkan sel untuk menghasilkan protein atau enzim tertentu. Ada hampir 50.000 dan 100.000 gen dengan masing-masing yang terdiri dari ratusan ribu basa kimia.
    Dalam rangka untuk membuat protein, gen dari DNA diatasi oleh masing-masing dasar kimia menjadi RNA (asam ribonukleat) atau mRNA. MRNA bergerak keluar dari nukleus dan menggunakan organel sel dalam sitoplasma disebut ribosom untuk membentuk asam amino polipeptida atau yang akhirnya lipatan dan mengkonfigurasi untuk membentuk protein.
Genom manusia
    Semua DNA dalam sel membentuk genom manusia. Ada sekitar 20.000 gen penting yang terletak di salah satu dari 23 pasang kromosom yang ditemukan dalam nukleus atau untai panjang DNA terletak di mitokondria.

SISTEM SIRKULASI PADA MANUSIA

Struktur Dan Fungsi Jaringan Penyusun Organ Sistem Sirkulasi

    Jantung merupakan organ yang berotot pejal dan mempunyai empat ruang dimana ukurannya menyesuaikan dengan individu masing-masing. Jantung terletak di dalam bagian dada, diantara dua paru-paru, dan dibawah tulang rusuk kiri. Jantung dibungkus oleh selaput penbungkus yang disebut pericardium. Pericardium merupakan kantong jantung yang mempunyai dua lapisan. Lapisan pertama pada bagian dalam pericardium disebut epicardium. Lapisan ini merupakan bagian pericardium yang bersentuhan langsung dengan otot-otot jantung. Sementara itu, lapisan luar pericardium merupakan lapisan yang bersentuhan langsung dengan tulang dada dan struktur lainnya di dalam rongga dada. Lapisan ini berperan untuk mempertahankan jantung tetap di tempatnya. Sedangkan bagian dalam terdapat endocardium , merupakan selaput tipis berupa jaringan putih mengkilat yang melindungi bagian dalam rongga jantung.

RPP Biologi SMA Kelas X Semester 2 Materi Ciri Umum Plantae 1 Lembar


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Sekolah              : SMA …………….
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : X (Sepuluh) / 2 (Genap)
Materi Pokok     : Ciri-ciri Umum Plantae
Waktu                 : 2 JP


A.  Tujuan Pembelajaran

  1. Melalui pengamatan secara langsung, siswa dapat menyebutkan ciri-ciri umum dari tumbuhan (plantae).
  2. Melalui kegiatan pengamatan berbagai macam tumbuhan, siswa dapat menunjukkan sikap jujur, teliti dan tekun.
  3. Dari hasil pengamatan, siswa dapat mendeskripsikan ciri-ciri morfologi dari berbagai tumbuhan tersebut.

B.  Langkah-langkah Pembelajaran
  1. Memotivasi dengan menanyakan “Makhluk hidup apa saja yang ditemukan ketika menuju ke sekolah?”.
  2. uru menyampaikan tujuan pembelajaran.
  3. Meminta siswa untuk mengamati tumbuhan di lingkungan sekitar sekolah.
  4. Memotivasi siswa untuk bertanya mengenai hasil pengamatan di lingkungan sekitar sekolah.
  5. Meminta siswa mengidentifikasi ciri-ciri morfologi berbagai jenis tumbuhan yang telah disediakan.
  6. Meminta siswa mendeskripsikan ciri-ciri morfologi beberapa tumbuhan berdasarkan hasil identifikasi yang tekah dilakukan.
  7. Meminta siswa mengelompokkan tumbuhan yang telah dideskripsikan dalam bagan metagenesis yang telah disediakan.
  8. Meminta siswa mengelompokkan tumbuhan yang telah dideskripsikan ciri-ciri morfologi dan cara metagenesisnya ke dalam divisio.
  9. Meminta siswa mempersiapkan presentasi hasil diskusi kelompok untuk disampaikan pada pertemuan selanjutnya.
  10. Meminta siswa untuk membuat makalah berdasarkan hasil diskusi tentang klasifikasi tumbuhan.
  11. Menutup kegiatan pembelajaran dengan salam dan do’a.

C. Penilaian

 No Aspek Mekanisme dan Prosedur
 Instrumen Keterangan
 1. Sikap
  •  Observasi kerja kelompok
  • Lembar Penilaian Diri
 
 2. Pengetahuan
  •  Tes Tertulis
  •  Soal Objeltif
 
 3. Keterampilan
  •  Kinerja Presentasi
  •  Rubrik Penilaian
 

…………………, …. ……………….. 20


Mengetahui,
Kepala ……………………                                          Guru Mata Pelajaran Biologi






……………………………………                                          ……………………………


















KLASIFIKASI DAN PERANAN TUMBUHAN

1. Ciri-ciri umum plantae
    a. Merupakan organisme multiseluler,
    b. Eukariot
    c. Autotroph (fotosintetik)
    d. Dinding sel tumbuhan disusun atas senyawa selulosa
    e. Menyimpan kelebihan karbohidratnya dalam bentuk amilum

   Gambar berbagai kelompok tumbuhan



2. Bryophyta
    Ciri morfologi  Bryophyta :